Pemain Persib Mulai Dirayu Bandung FC

Tidak bisa dipungkiri, Persib Bandung menjadi skuad yang bertabur pemain berkualitas. Selain mendatangkan pemain bintang di awal kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini, para punggawa Persib memiliki talenta yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Jeda kompetisi juga menjadi ajang perburuan tim lain yang menawarkan tinggalkan Persib musim depan. Siapakah pemain Maung Bandung yang dibidik?
Nama Gilang Angga Kusumah masuk dalam radar salah satu kontestan Liga Primer Indonesia (LPI) Bandung FC. Bek Persib tersebut disebut-sebut dinginkan manajemen Bandung FC dimana saat ini ditangani CEO Mohammad Kusnaeni.
Dikabarkan, pada putaran kedua LPI, Bandung FC mencanangkan program local hero alias akan berkekuatan para pemain asal Bandung. Konsep Bandung FC dimaksudkan sebagai penerapan sistem manajemen sepakbola modern sekaligus mengefektifkan kondisi tim di masa mendatang.
Konon manajemen mengklaim, ada sekitar empat pemain asal Bandung yang siap merapat yang mayortitas berasal dari klub-klub ISL maupun Divisi Utama diantaranya dari Persijap, Mitra Kukar, Persiba Balikpapan dan Persikabo Kab. Bogor. Bahkan, terbersit kabar dua pemain asal Persib dan beberapa pemain asal Persib U-21 ancang-ancang meloncat menjadi punggawa Bandung FC.
“Kita senang saja jika banyak pemain asal Bandung yang ingin bergabung. Memang, kita sedang membuat konsep pengelolaan manajemen sepakbola modern dan profesional dengan kehadiran para pemain asli Bandung. Sistem apa yang akan kita terapkan lihat saja nanti,” kata Muhammad Kusnaeni melalaui situs resmi klub belakangan ini.
Sementara itu, rencana perekrutan pemain baru sedang diproses dan digodok secara matang. Manajemen BFC berharap, banyaknya para pemain asal Bandung akan menjadikan Laskar Siliwangi – julukan Bandung FC – semakin dekat dengan masyarakatnya karena para pemain tersebut memang taka sing bagi penikmat sepakbola di Bandung.
Bandung FC selama ini memang dikenal sebagai tim yang banyak mencomot pemain eks Persib Bandung. Sebut saja pemain yang bersinar di Persib di akhir 2000-an Yaris Riyadi yang selalu jadi kepercayaan tim. Bahkan, saat LPI masih bergulir beberapa pertandingan, mantan pemain belakang Persib Aji Nurpijal juga ikut bergabung bersama tim yang kini ditangani pelatih caretaker Budiman.
Sejauh ini pun, sebelumnya mantan pelatih Persib Nandar Iskandar di awal musim sempat menjadi juru taktik bagi Yaris Riyadi cs. Namun akhirnya mantan Arsitek Persib saat meraih juara Kompetisi Perserikatan 1986 akhirnya harus dicopot di pertengahan paruh musim.
Sementara itu, Gilang sendiri saat ini masih bersama tim Persib untuk mengikuti laga uji coba menghadapi PS Bangka di Stadion Orom, Sungai Liat Propinsi Bangka Belitung hari ini. (23/06/2011)

Pelatih Baru Bandung FC akan Dikontrak Setelah Kongres PSSI

Tak hanya masa libur pemain saja yang diperpanjang, belum terbentuknya kepengurusan PSSI yang baru juga membuat perekrutan pelatih baru bagi Bandung FC menjadi terhambat.
"Kami sudah melakukan pendekatan dengan calon pelatih baru, namun belum bisa kita lakukan perjanjian kerjasama, karena kan putaran kedua belum jelas. Itu penting untuk perjanjian berapa lama dia dikontrak nanti," ujar Manajer Bandung FC M Kusnaeni saat dihubungi detikbandung melalui telepon, Kamis (2/6/2011).
Ketika disinggung siapa pelatih yang akan direkrut, Bung Kus, panggilan akrab Kusnaeni enggan membeberkannya.
"Yang pasti kami mencari pelatih sesuai persyaratan yang telah kami tentukan,memiliki lisensi A AFC, berasal dari Jabar dan pernah punya penga laman di Bandung baik sebagai pelatih ataupun pemain," katanya.
Tak hanya itu, dari segi usia juga tak terlalu jauh dengan pelatih sementara sekarang yaitu Budiman. "Itu biar enggak ada gap komunikasi ataupun gap pengetahuan. Kami inginkan pelatih yang masih muda," katanya.
Sulitkah mencari pelatih dengan kriteria tersebut? "Enggak, ada kok orangnya. Sekarang belum saya ungkap ya, tunggu kongres PSSI dulu saja," elaknya. (02/06/2011)

Kalah, Bandung FC Salahkan Wasit

Pelatih Bandung FC Budiman Yunus memastikan kekalahan 2-0 dari tuan rumah Atjeh United karena pemainnya merasa tertekan setelah kebobolan di menit-menit awal pertandingan. “Setelah terjadinya gol dimenit awal, pemain kami merasa tertekan,” kata pelatih Bandung FC, Budiman Yunus kepada wartawan, saat temu pers usai pertandingan sore tadi.
Budiman menambahkan, setelah pemainnya tinggal 10 orang karena salah satunya terkena kartu merah, para pemain merasa terbebani. Selain itu, Yunus juga menyalahkan kepemimpinan wasit Alexander Velickavic.“Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit yang kurang tegas,” ungkapnya.
Walaupun hasil yang diraih Laskar Siliwangi tidak maksimal, Yunus bangga dengan penampilan anak asuhnya hari ini. “Saya senang dengan penampilan permainan yang diberikan dan semangat juang yang ditunjukkan pemain kami,” ujarnya.
Sementara, kemenangan yang diraih tuan rumah membuat Pelatih Atjeh United, Lionel Carbonnier merasa bangga, “walaupun permainan tidak terlalu cantik, karena ada beberapa pemain yang tidak bisa diturunkan, namun saya senang di awal pertandingan bisa mencetak gol,” katanya
Pada laga tadi, wasit asal Mecedonia mengeluarkan 10 kartu kuning: enam untuk Atjeh United dan  empat lagi ditambah satu kartu merah untuk Bandung. (16/4/2011)

Atjeh United Tundukkan Bandung FC 2-0

Atjeh United kembali meraup poin penuh di kandang setelah mengalahkan Bandung FC 2-0 (1-0) dalam laga lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (16/4/2011).
Laga berlangsung keras, ditandai keluarnya 10 kartu kuning, masing-masing 6 untuk Atjeh United dan 4 untuk Bandung FC. Wasit juga mengeluarkan 1 kartu merah untuk pemain Bandung FC, Yudho Prasetyo.
Begitu babak pertama dimulai, Bandung FC langsung menggebrak pertahanan Atjeh United. Mengandalkan tusukan dari lini tengah lewat pemain gelandang, Kim Sang Duk dan Agustiono, mereka mencoba menciptakan peluang langsung ke jantung pertahanan Atjeh United yang tanpa diperkuat bek andalannya, Piere Njangka.
Pada menit ke-2, berawal dari kegagalan serangan Bandung FC, Atjeh United menyerang balik melalui sayap kanan. Bola kemudian mengarah kepada duet penyerang, Alain Nkong dan Andhika Yudistira. Kerja sama dua pemain itu nyaris membuahkan gol. Sayang, tendangan Andika masih dapat diantisipasi pemain belakang Bandung FC.
Namun, setelah momen tersebut pemain belakang Bandung FC membuat blunder. Bek kiri "Laskar Siliwangi", Yudho Prasetyo, kurang sigap mengontrol umpan dari rekannya. Bola dapat direbut pemain sayap Atjeh United, Yossi AP, yang langsung menggiring bola ke kotak penalti. Yudho lalu menjatuhkan Yossi. Wasit asal Macedonia, Alexandar Felixcovic, memberikan hadian penalti untuk Atjeh United, dan Yudho diganjar kartu kuning.
Alain Nkong yang dipercaya menjadi algojo penalti sukses menyarangkan bola ke gawang Bandung FC yang dikawal kiper senior, Kurnia Sandy. Skor pun menjadi 1-0 untuk Atjeh United.
Ketinggalan, Bandung FC mencoba merangkai serangan. Namun, upaya mereka kandas oleh ketatnya penjagaan para pemain Atjeh United.
Atjeh United bertahan. Mereka lebih sering tertekan. Pelatih Atjeh United, Lionel Carbonnier yang semula menerapkan 4-4-2, beralih ke pola 4-5-1, dengan hanya menyisakan satu striker di depan.
Pada menit ke-6, malapetaka bagi Bandung FC terjadi. Yudho Prasetyo kembali diganjar kartu kuning akibat menjegal Yossi. Kartu merah pun melayang untuknya dan harus keluar.
Ketinggalan jumlah pemain, serangan Bandung FC agak mengendur. Namun, kondisi tersebut tak dapat dimanfaatkan Atjeh United untuk memperbesar keunggulan. Laga cenderung monoton. Pemain kedua kesebelasan lebih sering saling langgar. Hingga babak pertama usai, skor tetap 1-0.
Pada babak kedua, Bandung FC lebih agresif. Ketinggalan jumlah pemain tak membuat mereka bertahan. Sebaliknya, Atjeh United justru mengandalkan serangan balik.
Pada menit ke-61, berawal dari serangan balik, Alain Nkong mengirimkan umpan matang ke arah pemain sayap Atjeh United asal Korea Selatan, Yum Dong Jin. Yum sukses menceploskan bola ke sudut kiri gawang Kurnia Sandy. Skor pun berubah menjadi 2-0.
Setelah gol kedua tersebut, permainan kembali berlangsung monoton. Pelanggaran keras masih sering terjadi. Hingga laga usai, skor bertahan 2-0 untuk Atjeh United.
Usai laga, Pelatih Bandung FC, Budiman, mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit. Menurut dia, wasit kurang banyak bergerak sehingga tak dapat mengamati pelanggaran demi pelanggaran dengan baik. "Ada keputusan yang menurut kami kurang tepat saat babak pertama akan usai. Pemain kami dilanggar. Tapi, kami tak diberi tendangan bebas," keluhnya.
Mengenai kekalahan timnya, Budiman mengatakan, hal itu terjadi karena Bandung FC ketinggalan bahkan kehilangan satu pemain sejak menit awal. "Namun, saya salut dengan perjuangan para pemain," kata dia.
Pelatih Atjeh United, Lionel Carbonnier, mengakui timnya tak bermain cantik di laga ini. Hal ini karena banyak pemain inti yang tak bisa bermain karena berbagai sebab. Namun, dia senang dengan kondisi seperti itu timnya masih mampu menang. "Secara teknik kami masih kurang, tapi mental para pemain sangat bagus," tandas dia. (16/4/2011)

-kompas-

Bandung FC Jaga Tren Positif

Cedera menghantui Bandung FC dan Bintang Medang, dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), di Stadion Mashud, Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (9/4). Tren positif kemenangan, menjadi suntikan spirit tersendiri buat tuan rumah.

“Semua pihak sudah siap tempur. Poin tiga adalah target utama. Selain itu, kemenangan melawan Cendrawasih Papua pekan lalu, menjadi tambahan percaya diri kami,” ujar CEO Bandung FC, Mohamad Koesnaeni.
Koesnaeni mengatakan, skuadnya diprediksi bakal mendapat dukungan besar dari warga Kuningan. Kuniangan bisa dibilang kandang kedua buat kami. Masyarakat Kuningan juga sudah sangat menantikan kehadiran Bandung FC. Kami sudah bicara dengan bupati Kuningan, animo penonton di sini juga cukup besar.
“Kuningan maupun Siliwangi, Bandung, sebetulnya sama besarnya. Hanya saja, stadion di Kuningan agak kecil sehingga kelihatan penonton lebih banyak. Laga di Kuningan digelar karena pada waktu bersamaan ada pertandingan di Siliwangi,” ungkap mantan wartawan ini.
Menyoal kekuatan tim, Bung Kus menjelaskan, pemain bintang Lee Hendrie dalam keadaan kurang fit. Kemungkinan eks pemain Aston Villa itu tak diturunkan. “Kalaupun diturunkan, dia tak bisa main 90 menit. Cedera hamstring Lee belum pulih benar.”
“Sebagai gantinya, pelatih Budiman Yunus sudah mempersiapkan dua penyerang lokal. Mereka adalah Rinto Hermawan dan Beni Kunkun. Dua bomber lokal kami dalam beberapa pertandingan terakhir malah lebih tajam,” pungkas Bung Kus.
Di kubu lawan, Pelatih Bintang Medan, Michael  Feichtenbeiner menilai kendati Bandung FC baru menang dua kali, namun kepercayaan diri mereka sedang bangkit. “Bandung semakin percaya diri, kami harus hati-hati. Apalagi, kami tak diperkuat tiga pilar asing akibat cedera -Amine Kamoun, Gustavo Beiro Gramaco Ribeiro, dan  An Hyo Yoen-.”
Michael sempat menyaksikan penampilan Bandung FC di televisi. “Saya terkejut dengan penampilan mereka. Tapi, target kami tetap memenangkan pertandingan ini. Kami telah fokus pada performa kami,” pungkas pelatih asal Jerman itu. (8/4/2011)